Hallo Sobat Belajar https://bloghalamansekolah.blogspot.com/.
Pernahkah kamu mendengar nama Sir Isaac Newton
atau lebih dikenal dengan nama Newton saja?Tentunya pasti pernah dong, baik itu
di buku pelajaran kamu, atau pernah dibahas di kelas.
Sir
Isaac Newton FRS PRS (25
Desember 1642 – 20 Maret 1726/27[1])
adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, lkimiawan, teolog dan penulis Inggris yang
secara luas diakui sebagai salah satu matematikawan, fisikawan terbesar, dan
ilmuwan paling berpengaruh sepanjang masa. Dia merupakan pengikut aliran
heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan
dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[6]
Sir Isaac Newton ini adalah orang yang berhasil
menghubungkan keterkaitan antara gerak dan gaya. Kita tahu bahwa penyebab dari
gerak suatu benda diakibatkan karena adanya gaya (Lihat Dinamika Mekanika).
Ada beberapa pengaruh gaya yang bisa terjadi
pada benda yakni:
1. Gaya menjadi sebab benda yang diam jadi
bergerak. Misalnya kursi yang diam ditarik mendekat, atau meja didorong
menjauh, dan lainnya.
2. Gaya menjadi sebab benda yang bergerak jadi
diam. Misalnya sebuah kelereng yang sedang bergulir, ditahan oleh tangan sampai
berhenti atau sepeda yang bergerak, ditahan dengan kaki hingga berhenti
bergerak, dan lainnya.
3. Gaya menyebabkan benda berubah arah.
Misalnya bola yang bergulir ditendang ke arah sebaliknya.
4. Gaya menyebabkan benda bergerak lebih cepat.
Misalnya kereta bayi yang didorong lebih cepat, atau sepeda motor yang digas
agar lebih kencang.
5. Gaya menyebabkan bentuk benda berubah.
Misalnya sebuah kotak diinjak hingga penyet, atau sebuah balon yang ditusuk
sampai meledak.
Nah, pada pembahasan kali
ini, kita akan membahas tentang tiga Hukum Newton I, II dan III serta
bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dilengkapi dengan contoh
soal serta pembahasannya.
HUKUM I NEWTON
Hukum I Newton tentang gerak ini sering pula disebut hukum
kelembaman atau hukum inersia.
Kenapa benda mengalami kelembaman atau Inersia?
Dikatakan kelembaman/Inersia karena sifat dasar dari sebuah
benda/materi/partikel adalah benda/materi pada haikatnya akan selalu mempertahankan
kedaan nyamannya. Maka, ketiak benda/materi tersebut mengalami gangguan atau
gaya dari luar dia akan melawan sebesar gaya tersebut.
Hukum I Newton berbunyi” Jika Resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda sama dengan nol, maka benda yang pada awalnya diam, maka benda tersebut akan
tetap diam. Dan jika benda tersebut pada awalnya yang bergerak, maka benda
tersebut akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan (gerak lurus beraturan)
selama tidak ada resultan gaya luar yang bekerja padanya”.
Hukum newton tentang gerak sering juga dituliskan
∑F = 0,
maka partikel akan diam atau
gerak lurus
beraturan (glb)
Dalam kehidupan nyata, konsep hukum kelembaman atau hukum
inersia ini dapat kita jumpai dalam peristiwa sehari-hari. Misalkan kita sedang
naik motor yang melaju kencang tiba-tiba di rem mendadak. Apa yang terjadi
dengan badan kamu? Pasti badan kita akan terasa terdorong kedepan. Atau contoh
kedua ketika kamu sedang naik angkot dengan laju tetap tiba-tiba angkot
tersebut digas atau kecepatnnya ditambah secara mendadak, maka badan kita akan
terdorong ke belakang.
Dari kedua tersebut memperlihatkan bahwa benda akan mengalami kecenderungan
untuk mempertahankan keaadaannya. Jadi, jika benda yang sedang bergerak akan
tetap terus bergerak atau benda yang diam akan tetap diam bila tidak ada
resultan gaya luar yang bekerja benda tersebut.
HUKUM II NEWTON
Bunyi Hukum Newton II adalah "Percepatan dari suatu
benda akan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massanya".
Jika dirumuskan dalam persamaan menjadi:
Hukum II Newton ini merupakan dasar untuk
mempelajari dinamika gerak yang merupakan bagian dari bahasan mekanika (kajian
gerak dalam fisika). Dimana dinamika gerak adalah ilmu yang mempelajari tentang
gerak dan sifatnya dengan memperhitungkan penyebabnya. Di dalam ilmu mekanika gerak
juga ada yang disebut dengan Kinematika gerak. Kinematika gerak merupakan ilmu
yang mempelajari gerak dan sifatnya tanpa memperhitungkan penyebabnya.
Satuan untuk gaya adalah kgm/s2 atau dikonversikan dengan nama Newton yang
sering ditulis dengan huruf “N”.
Sebagai contoh peristiwa yang bisa kita temui
yang merupakan aplikasi dari hukum II newton mengenai percepatan dan gaya
misalnya pada saat kita naik sepeda ketika menuju jalan yang menurun, maka sepeda
kita akan mengalamipbertambahan kecepatannya. Artinya gerak kita pada saat yang
memakai sepeda mengalami penambahan kecepatan.
HUKUM III NEWTON
Tentulah
kita pernah secara tidak sengaja tersandung batu atau benda di jalanan bukan?
Lalu
apa yang kita rasakan? Pastinya kaki kita akan merasakan rasa sakit bukan?
Mengapa
kita merasakan sakit? Hal ini kemudian dikaji oleh Newton. Newton menyatakan
bahwa tidak ada gaya yang hanya melibatkan satu benda, pasti gaya tersebut
berasal dari benda lain yang saling bersentuha. Suatu gaya minimal membutuhkan
dua buah benda yang saling berinteraksi atau bsersentuhan. Misalkan benda 1
mengerjakan gaya pada 2 (aksi), maka 2 akan mengerjakan gaya pada 1 (reaksi).
Kedua gaya ini bekerja secara bersamaan. Pasangan kedua gaya tersebut dikenal
dengan gaya aksi-reaksi. Sehingga hukum III newton sering disebut hukum
Aksi-Reaksi.
Hukum III Newton yang berbunyi:
"Jika benda Pertama mengerjakan gaya pada benda Kedua,
maka benda Kedua akan mengerjakan gaya pada benda Pertama dengan besar gaya yang sama, namun dengan arah gaya benda kedua yang berlawanan."
Jadi syarat dari konsep fisika dari aksi reaksi adalah sebagai berikut:
- Pasangan
aksi reaksi ada bila dua benda berinteraksi
- Aksi reaksi bekerja pada dua benda yang
berbeda
- Aksi reaksi sama besar tetapi berlawanan arah
Contoh peristiwa pasangan gaya aksi reaksi adalah:
- Seorang anak memakai sepatu roda dan berdiri
mengahadap tembok. Jika anak tersebut mendorong tembok (Faksi),
maka tembok akan mendorong tangan dengan besar gaya yang sama tetapi
berlawanan (Freaksi) sehingga anak tersebut terdorong ke belakang.
- Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu
mengerjakan gaya pada ujung paku (Faksi) maka paku akan
memberikan gaya pada palu (Freaksi)