Hallo sobat belajar!!!
Selamat
datang Kembali di halaman https://bloghalamansekolah.blogspot.com/.
Sobat belajar! Kali ini
kita akan mempelajari tentang gaya gesek. Gaya gesek
merupakan salah satu gaya yang berlaku pada hukum newton yang telah kita bahas sebelumnya. Namun, sebelumnya untuk memahami
pengertian tentang gaya gesek perhatikan contoh berikut;
Kalian sering
bukan berlarian di halaman sekolah atau di lapangan terutama saat pelajaran
olah raga? Pada saat kalian berlarian dilapangan atau dihalaman sekolah, kalian
akan merasakan seperti diterpa angin. Nah, disitulah kalian akan merasa ada
gesekan dengan angin. Begitu juga saat kalian mengendarai sepeda atau sepeda
motor di jalan, maka kalain serasa ada angin yang menabrak pada wajah atau
badan kalian.
Pada kejadian
di atas, seakani ada gaya yang menahan gerakan kalian. Gaya yang seolah-olah
menahan gerak atau laju kalia itulah yang disebut dengan gaya gesek.
PENGERTIAN GAYA GESEK
Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat
persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arah yang berlawanan
terhadap gerak arah gerak benda.
Gesekan terjadi apabila ada dua buah benda atau materi yang bersinggungan satu sama lain. Jika pada sebuah benda bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda.
Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f (friction). Gaya gesek bekerja pada garis singgung kedua benda. Misalkan, sebuah benda yang terletak pada suatu bidang dikenai gaya sebesar F. Diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini.
Dengan demikian, besarnya
gaya gesek yang bekerja pada suatu benda dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
sebagai berikut.
1. Tingkat kekasaran
permukaan benda yang bersinggungan
Bidang yang kasar
mempunyai gaya gesekan lebih besar daripada bidang yang licin. Tingkat
kekasaran suatu bidang dinyatakan dengan suatu angka yang disebut koefisien
gesek (μ). Suatu bidang yang kasar memiliki koefisien gesek yang besar,
sedangkan pada bidang yang licin sempurna memiliki koefisien gesekan sama
dengan nol. Dengan demikian, rentang nilai koefisien gaya gesek adalah sebagai
berikut:
Gaya gesek berbanding
lurus dengan gaya normal (N). Sehingga rumus atau persamaan gaya gesek ditulis
sebagai berikut.
Dengan f dinyatakan dalam Newton. Dengan melihat persamaan (2) di atas menunjukkan bahwa gaya gesek tidak dipengaruhi oleh luas permukaan kedua bidang yang bersinggungan atau bersentuhan.
MACAM-MACAM GAYA
GESEK
Menurut gaya gesek dibagi menjadi dua macam, yaitu gaya gesek statis dan
gaya gesek kinetis.
Sekarang mari kita bahas
satu persatu !
1. Gaya Gesek Statis
Menurut Hukum Inersia (Hukum I Newton) dinyatakan bahawa “pada benda
yang diam, resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol…”. Berdasarkan
hukum ini, pada saat kita mendorong sebuah meja dikelas, tetapi meja tersebut
masih diam (tidak bergerak), maka dipastikan ada gaya lain yang melawan gaya
dorong yang kalian lakukan. Gaya tersebut adalah gaya gesek antara kaki-kaki
meja dengan lantai kelas.
Gaya gesek ada kejadian diatas bekerja pada meja yang diam, sehingga
disebut gaya gesek statis (fs). Jadi, gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada
benda yang diam. Di atas telah dijelaskan bahwa besarnya gaya gesek itu
tergantung pada tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan.
Tingkat kekasaran ini dinyatakan sebagai koefisien gesekan. Untuk benda
diam, koefisien gesekan disebut koefisien gesekan statis, disimbolkan μs. Selain
tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya gaya gesek dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang pada
benda.
Suatu eksperimen dilakukan untuk menentukan hubungan gaya normal dan gesekan
statis, ternyata besarnya gaya gesek berbanding lurus dengan gaya
normal. Dari hasil ekperimen tersebut, diperoleh grafik fungsi gaya gesek
statis maksimum (fs maks) terhadap gaya normal seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut :
Dari grafik tersebut, gradien atau kemiringan grafik menunjukkan koefisien gesekan statis. Gradien grafik dapat kita cari dengan persamaan berikut ini.
Gradien = tan α
Gradien garis menunjukkan μs, sehingga:
μs = tan α
|
μs |
= |
fs maks |
|
N |
fs maks = μs.N
Keterangan:
fs maks = gaya gesek statis maksimum (N)
μs = koefisien gesekan statis
N = gaya normal (N)
2. Gaya Gesek Kinetis
Untuk memahami tentang gaya kinetis ini, coba kalian perhatikan berikut:
Namun, saat bola tersebut sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola
dan mengurangi kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin
berkurang disebut gaya gesek kinetis. Jadi, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang
bekerja pada benda yang bergerak.
Sama seperti gaya gesek statis, besar gaya gesek kinetis juga bergantung pada
gaya normal dan tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan
(koefisien gesekan). Koefisien
gesekan pada benda yang bergerak disebut koefisien gesekan kinetis yang
disimbolkan dengan μk.
Hubungan antara gaya gesek, koefisien gesekan kinetis, dan gaya normal
diberikan dalam persamaan berikut ini.
fk = μk.N
Keterangan:
fk = gaya gesek kinetik (N)
μk = koefisien gesekan kinetik
N = gaya normal (N)
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
GAYA GESEK STATIS
Sebuah peti bermassa 60
kg, mula-mula diam di atas lantai horizontal kasar (μk =
0,1; μs = 0,5). Kemudian peti
itu didorong dengan gaya F = 100 N yang arahnya membentuk sudut θ terhadap
arah horizontal. Jika sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8. Gaya gesek yang
dialaminya sebesar…
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 60 kg
μk = 0,1
μs = 0,5
F = 100 N
sin θ = 0,6
cos θ = 0,8
g = 10 m/s2
Ditanyakan: f ?
Jawab:
Diagram gaya yang bekerja pada
benda tersebut diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini.
Dalam arah vertikal tidak terjadi gerak (diam) sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣFY = 0
N – F sin θ – w = 0
N = F sin θ + w
N = F sin θ + mg
Gaya gesek statis benda adalah
sebagai berikut.
fs = μs . N
fs = μs(F sin θ + mg)
fs =
(0,5)[(100)(0,6) + (60)(10)]
fs = (0,5)(60 + 600)
fs = (0,5)(660)
fs = 330 N
Karena F < fs maka
benda diam sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣFX = 0
F cos θ – f = 0
f = F cos θ
f = (100)(0,8)
f = 80 N
Dengan demikian, gaya gesek
yang dialami peti tersebut sebesar 80 N.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
GAYA GESEK KINETIS
Sebuah
balok kayu didorong Riyanti yang beratnya sebesar 40 N di atas lantai. Koefisien
gesekan statik antara balok dengan lantai (μs) adalah 0,5 dan
koefisien gesek kinetik (μk) 0,3. Tentukan:
a)
Besar gaya yang diberikan siswa tersebut agar balok tepat akan
bergerak.
b)
Gaya gesek balok dengan lantai pada saat balok diam.
c)
Gaya yang diberikan siswa, jika balok bergerak dengan percepatan
2,5 m/s2 dan percepatan gravitasi 10 m/s2
Penyelesaian:
Diketahui:
w =
40 N
μs =
0,5
μk =
0,3
Ditanyakan:
a) F
agar benda tepat akan bergerak
b) fs dan
fk
c) F
jika a = 0,5 m/s2
Jawab:
Gaya-gaya
yang bekerja pada balok tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Dari gambar diagram gaya yang bekerja pada balok di atas, maka kita ketahui bahwa gaya normal sama dengan gaya berat balok.
N = w = 40 N
a) Agar balok tepat akan bergerak maka:
F = fs maks
F = μs . N
F =
(0,5)(40)
F = 20
N
Jadi, gaya yang harus
diberikan agar balok tepat akan bergerak adalah 20 Newton.
b) Pada saat balok diam, gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek statis, yaitu sebesar 20 N.
c) Pada saat bergerak, gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetis.
fk = μk . N
fk =
(0,3)(40)
fk = 12 N
Dengan demikian, gaya total yang bekerja pada balok ditentukan dengan menggunakan persamaan Hukum II Newton, yaitu sebagai berikut:
ΣFx = m.a
F – fk =
m.a
F = m.a
+ fk
F =
(w/g) a + fk
F =
(40/10) (2,5) + 12
F = (4)
(2,5) + 12
F = 10
+ 12
F = 22
N
Nah! Demikian tadi penjelasan tentang gaya berat. semoga
penjelasan tersebut bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat buat kita semua.
Silahkan kunjungi simak pembahasan materi lainnya diweb/blog ini.
Terima
Kasih, atas kunjungannya.
Butuh
Materi lainnya :
- Gaya Normal Contoh Soal Beserta Pembahasannya Mudah dan Lengkap
- 27Contoh Soal Dan Pembahasan Hukum Newton
- Hukum-HukumNewton Tentang Gerak Dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari
- Teori Relativitas Khusus
- Gaya Berat Pengertian & Rumus, Contoh Soal + Pembahasan