Jumat, 25 Februari 2022

GAYA GESEK : PENGERTIAN, RUMUS, CONTOH SOAL DAN JAWABAN MUDAH + LENGKAP

Hallo sobat belajar!!!

Selamat datang Kembali di halaman  https://bloghalamansekolah.blogspot.com/.

Sobat belajar! Kali ini kita akan mempelajari tentang gaya gesek. Gaya gesek merupakan salah satu gaya yang berlaku pada hukum newton yang telah kita bahas sebelumnya. Namun, sebelumnya untuk memahami pengertian tentang gaya gesek perhatikan contoh berikut;

Kalian sering bukan berlarian di halaman sekolah atau di lapangan terutama saat pelajaran olah raga? Pada saat kalian berlarian dilapangan atau dihalaman sekolah, kalian akan merasakan seperti diterpa angin. Nah, disitulah kalian akan merasa ada gesekan dengan angin. Begitu juga saat kalian mengendarai sepeda atau sepeda motor di jalan, maka kalain serasa ada angin yang menabrak pada wajah atau badan kalian.



Pada kejadian di atas, seakani ada gaya yang menahan gerakan kalian. Gaya yang seolah-olah menahan gerak atau laju kalia itulah yang disebut dengan gaya gesek.

PENGERTIAN GAYA GESEK

Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arah yang berlawanan terhadap gerak arah gerak benda.

Gesekan terjadi apabila ada dua buah benda atau materi yang bersinggungan satu sama lain. Jika pada sebuah benda bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda.

Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f (friction). Gaya gesek bekerja pada garis singgung kedua benda. Misalkan, sebuah benda yang terletak pada suatu bidang dikenai gaya sebesar F. Diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini.


Jika permukaan sebuah benda halus, kemudian bergesekan dengan permukaan yang kasar, maka gaya geseknya akan semakin besar. Kemudian benda yang permukaannya halus bergesekan dengan benda yang permukaannya juga halus maka gaya gesekannya akan semakin kecil.

Dengan demikian, besarnya gaya gesek yang bekerja pada suatu benda dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebagai berikut.

1.    Tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan

Bidang yang kasar mempunyai gaya gesekan lebih besar daripada bidang yang licin. Tingkat kekasaran suatu bidang dinyatakan dengan suatu angka yang disebut koefisien gesek (μ). Suatu bidang yang kasar memiliki koefisien gesek yang besar, sedangkan pada bidang yang licin sempurna memiliki koefisien gesekan sama dengan nol. Dengan demikian, rentang nilai koefisien gaya gesek adalah sebagai berikut:


2.    Gaya normal

Gaya gesek berbanding lurus dengan gaya normal (N). Sehingga rumus atau persamaan gaya gesek ditulis sebagai berikut.



Dengan f dinyatakan dalam Newton. Dengan melihat persamaan (2) di atas menunjukkan bahwa gaya gesek tidak dipengaruhi oleh luas permukaan kedua bidang yang bersinggungan atau bersentuhan.


MACAM-MACAM GAYA GESEK

Menurut gaya gesek dibagi menjadi dua macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.

Sekarang mari kita bahas satu persatu !

1. Gaya Gesek Statis

Menurut Hukum Inersia (Hukum I Newton) dinyatakan bahawa “pada benda yang diam, resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol…”. Berdasarkan hukum ini, pada saat kita mendorong sebuah meja dikelas, tetapi meja tersebut masih diam (tidak bergerak), maka dipastikan ada gaya lain yang melawan gaya dorong yang kalian lakukan. Gaya tersebut adalah gaya gesek antara kaki-kaki meja dengan lantai kelas.

Gaya gesek ada kejadian diatas bekerja pada meja yang diam, sehingga disebut gaya gesek statis (fs). Jadi, gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam. Di atas telah dijelaskan bahwa besarnya gaya gesek itu tergantung pada tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan.


Tingkat kekasaran ini dinyatakan sebagai
koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut koefisien gesekan statis, disimbolkan μs. Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya gaya gesek dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang pada benda.


Suatu eksperimen dilakukan untuk menentukan hubungan gaya normal dan gesekan statis, ternyata besarnya gaya gesek berbanding lurus dengan gaya normal. Dari hasil ekperimen tersebut, diperoleh grafik fungsi gaya gesek statis maksimum (
fs maks) terhadap gaya normal seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :


Dari grafik tersebut, gradien atau kemiringan grafik menunjukkan koefisien gesekan statis. Gradien grafik dapat kita cari dengan persamaan berikut ini.

Gradien = tan α

Gradien garis menunjukkan μs, sehingga:

μs = tan α

μs

=

fs maks

N

 Atau dapat dituliskan sebagai berikut.

fs maks = μs.N

 

Keterangan:

fs maks = gaya gesek statis maksimum (N)

μs = koefisien gesekan statis

N = gaya normal (N)


2. Gaya Gesek Kinetis

Untuk memahami tentang gaya kinetis ini, coba kalian perhatikan berikut:

“Asep menendang bola yang berada di atas permukaan tanah, bola yang ditendang akan menggelinding dengan kecepatan tertentu. Akan tetapi, kecepatan bola semakin lama kecepatan bola tersebut akan semakin berkurang dan pada akhirnya berhenti. Bola tersebut dapat bergerak diakibatkan gaya dari tendangan Asep.

Namun, saat bola tersebut sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi kecepatannya. Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin berkurang disebut gaya gesek kinetis. Jadi, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.

Sama seperti gaya gesek statis, besar gaya gesek kinetis juga bergantung pada gaya normal dan tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan (koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak disebut koefisien gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk.

Hubungan antara gaya gesek, koefisien gesekan kinetis, dan gaya normal diberikan dalam persamaan berikut ini.

fk = μk.N

Keterangan:

fk = gaya gesek kinetik (N)

μk = koefisien gesekan kinetik

N = gaya normal (N)

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN GAYA GESEK STATIS

Sebuah peti bermassa 60 kg, mula-mula diam di atas lantai horizontal kasar (μk = 0,1; μs = 0,5). Kemudian peti itu didorong dengan gaya F = 100 N yang arahnya membentuk sudut θ terhadap arah horizontal. Jika sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8. Gaya gesek yang dialaminya sebesar…

Penyelesaian:

Diketahui:

m = 60 kg

μk = 0,1

μs = 0,5

F = 100 N

sin θ = 0,6

cos θ = 0,8

g = 10 m/s2

Ditanyakan: f ?

Jawab:

Diagram gaya yang bekerja pada benda tersebut diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini.


Dalam arah vertikal tidak terjadi gerak (diam) sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.

ΣFY = 0

 F sin θ  w = 0

N = F sin θ + w

N = F sin θ + mg

Gaya gesek statis benda adalah sebagai berikut.

fs μs . N

fs μs(F sin θ + mg)

fs = (0,5)[(100)(0,6) + (60)(10)]

fs = (0,5)(60 + 600)

fs = (0,5)(660)

fs = 330 N

Karena F < fs maka benda diam sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.

ΣFX = 0

F cos θ  f = 0

f = F cos θ

f = (100)(0,8)

f = 80 N

Dengan demikian, gaya gesek yang dialami peti tersebut sebesar 80 N.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN GAYA GESEK KINETIS

Sebuah balok kayu didorong Riyanti yang beratnya sebesar 40 N di atas lantai. Koefisien gesekan statik antara balok dengan lantai (μs) adalah 0,5 dan koefisien gesek kinetik (μk) 0,3. Tentukan:

a)         Besar gaya yang diberikan siswa tersebut agar balok tepat akan bergerak.

b)        Gaya gesek balok dengan lantai pada saat balok diam.

c)         Gaya yang diberikan siswa, jika balok bergerak dengan percepatan 2,5 m/s2 dan percepatan gravitasi 10 m/s2

Penyelesaian:

Diketahui:

w = 40 N

μs = 0,5

μk = 0,3

Ditanyakan:

a) F agar benda tepat akan bergerak

b) fs dan fk

c) F jika a = 0,5 m/s2

Jawab:

Gaya-gaya yang bekerja pada balok tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Dari gambar diagram gaya yang bekerja pada balok di atas, maka kita ketahui bahwa gaya normal sama dengan gaya berat balok.

N = w = 40 N

a)    Agar balok tepat akan bergerak maka:

F = fs maks

Fμs . N

F = (0,5)(40)

F = 20 N

Jadi, gaya yang harus diberikan agar balok tepat akan bergerak adalah 20 Newton.

b)    Pada saat balok diam, gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek statis, yaitu sebesar 20 N.

c)    Pada saat bergerak, gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetis. 

fk = μk . N

fk = (0,3)(40)

fk = 12 N 

Dengan demikian, gaya total yang bekerja pada balok ditentukan dengan menggunakan persamaan Hukum II Newton, yaitu sebagai berikut: 

ΣFx = m.a

 fk = m.a

F = m.a + fk

F = (w/g) a + fk

F = (40/10) (2,5) + 12

F = (4) (2,5) + 12

F = 10 + 12

F = 22 N

     Jadi, gaya yang diberikan siswa pada balok adalah 22 Newton.


Nah! Demikian tadi penjelasan tentang gaya berat. semoga penjelasan tersebut bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat buat kita semua. Silahkan kunjungi simak pembahasan materi lainnya diweb/blog ini.

 

Terima Kasih, atas kunjungannya.

 

Butuh Materi lainnya : 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR #PART 6

TITIK BERAT BENDA Hallo sobat blog halaman sekolah pada kegiatan pembelajaran kali ini, kita akan mempelajari tentang keseimbangan benda te...