Hallo Sobat bloghalamansekolah.blogspot.com kali ini kita akan membahas tentang Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar #Part1. Silahkan disimak ulasannya!
DINAMIKA
ROTASI
Dinamika rotasi adalah ilmu yang
mempelajari tentang gerak rotasi (berputar pada porosnya) pada benda dengan
memperhatikan aspek penyebabnya’.
Penyebab
suatu benda dapat melakukan gerak rotyasi adalah
momen gaya atau yang
lebih dikenal dengan
torsi yang mengakibatkan terjadinya
percepatan sudut. Suatu benda dikatakan melakukan gerak rotasi (berputar) jika
semua bagian benda bergerak mengelilingi poros atau sumbu putar. Sumbu putar
benda terletak pada salah satu bagian dari benda tersebut.
BENDA TEGAR
Benda tegar adalah benda yang
tidak mengalami perubahan bentuk setelah diberikan gaya, sehingga dalam
melakukan pergerakan, benda tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dan
volume benda. Gerakan yang bisa dilakukan benda tegara dalah dapat melakukan
gerak translasi dan rotasi.
1. Momen Gaya/ Torsi (τ)
Suatu benda diam dapat bergerak translasi (lurus),
anda perlu mengerjakan gaya pada benda itu. Untuk membuat suatu benda tegar
berotasi (berputar) terhadap suatu poros tertentu, anda perlu mengerjakan torsi
(dari bahasa latin torquere; memutar) pada suatu benda. Momen gaya atau torsi
(τ) merupakan besaran vektor yang mengakibatkan benda berotasi atau berputar.
Besaran-besaran apakah yang berkaitan dengan torsi? Perhatikan gambar berikut !
Berdasarkan
Gambar di atas, orang memberikan gaya kepada kunci sehingga kunci dapat memutar baut. Baut berfungsi sebagai sumbu rotasi, sedangkan perpanjangan
garis gaya disebut garis kerja gaya. Jika gaya (F) yang diberikan tangan (garis
kerja gaya) tegak lurus terhadap lengan kunci, maka lengan kunci ini berfungsi sebagai lengan gaya. Namun, jika
gaya yang diberikan tidak tegak lurus lengan kunci, maka lengan gaya merupakan
jarak yang tegak lurus dari sumbu rotasi dengan
garis kerja gaya (r).
Untuk
memahami komnsep Momen Gaya /Torsi (τ), Perhatikan beberapa kejadian berikut!
Sekarang
Ananda coba perhatikan Gambar di atas, Untuk memutar baut, kedudukan tangan
seperti gambar (c) lebih mudah dilakukan daripada kedudukan tangan pada gambar
(b) dan (a). Sementara kedudukan tangan seperti
gambar (b) lebih mudah dilakukan daripada seperti gambar (a). Gaya (F) yang
diperlukan untuk memutar baut pada kedudukan (c) lebih kecil dari gaya yang diperlukan
pada gambar (b) atau (a). Berdasarkan
fakta ini, besar gaya putar atau momen gaya tidak hanya ditentukan oleh besar
gaya, tetapi juga panjang lengan gaya (r). Hubungan ketiga faktor ini,
diberikan dengan persamaan berikut.
atau
Seperti
halnya gaya F, torsi τ juga termasuk besaran vektor, yang memiliki besar dan
arah. Bedanya, arah torsi hanya dua, searah atau berlawanan arah jarum jam.
Kedua arah torsi ini cukup dibedakan dengan memberikan tanda positif
(berlawanan dengan perputaran arah jarum jam), atau negatif (searah dengan
perputaran arah jarum jam). Supaya konsisten dengan aturan matematika maupun
aturan arah pada momentum sudut dan gaya Lorentz
(pelajaran kelas XII).
Contoh Soal 1 :
Tiga buah gaya bekerja pada batang AD yang bermassa 2
kg seperti pada gambar. Hitunglah resultan momen gaya terhadap titik B! (
dimana g = 10 m/s²)
Jawab :
Untuk menentukan momen gaya yang bekerja pada titik B
pada benda tegar AD yang bermassa 2 kg, maka uraian vektor – vektor gaya yang
bekerja pada benda dapat diperoleh sebagai berikut:
Jadi, resultan momen gaya terhadap titik B (B
sebagai poros) adalah 4,9 Nm dengan arah searah putaran jarum jam.
2.
Momen Inersia (I)
Momen inersia
(I) merupakan besaran yang menyatakan ukuran kecenderungan benda untuk tetap
mempertahankan keadaannya (kelembaman). Pada gerak rotasi, momen inersia juga
dapat menyatakan Modul Fisika Kelas XI, KD 3.1 @2020, Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 11 ukuran kemampuan benda untuk
mempertahankan kecepatan sudut rotasinya. Benda yang sukar berputar atau benda
yang sulit dihentikan saat berputar memilikimomen inersia yang besar, dan
sebaliknya.
Momen
inersia didefnisikan sebagai hasil kali antara massa partikel dan kuadrat jarak
partikel dari sumbu rotasi. Secara matematis, momen inersia dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Jika terdapat sejumlah partikel dengan massa masing-masing
m1, m2, m3,... dan memiliki jarak r1, r2, r3, ... terhadap poros, maka momen
inersia totalnya adalah penjumlahan momen inersia setiap partikel, yaitu sebagai
berikut.
Atau
secara pengintegralan dapat ditulis dengan persamaan:
Berdasarkan konsep momen inersia I dijelaskan di
atas, tabel dibawah ini beberapa persamaan momen inersia pada benda tegar yang berotasi pada sumbu tertentu berikut:
Menentukan Momen Inersia Benda Tegar dengan prinsip Teorema Sumbu Sejajar
Berdasarkan tabel di atas, kita
telah mengetahui bahwa momen inersia
batang silinder bermassa
M
dengan panjang L yang
porosnya melalui pusat massa (tabel a) adalah 𝐼𝑝𝑚 =1/2 𝑀𝐿2. Untuk mendapatkan Momen Inersia Batang silinder yang bergerak pada ujung batang maka dapat digunakan dengan
prinsip Teorema Sumbu Sejajar
dengan persamaan sebagai berikut :
Dimana :
Is = Momen Inersia titik pusat
rotasi(Nm2)
Ipm = Momen Inersia benda di pusat massa (Nm2)
M = Massa
benda (kg)
d = Jarak antara titik pusat massa ke titik rotasi (m)
sehingga
untuk mendapatkan momen inersia batang silinder yang bergerak pada ujung batang dapat diperoleh :
Berdasarkan uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa besar momen inersia benda tegar dipengaruhi oleh :
· Bentuk atau ukuran
benda
· Massa benda
· Sumbu pusat rotasi
1. Hubungan antara Momen Gaya (τ), Momen Inersia (I) dan Percepatan
Sudut (α)
Untuk
mendapatkan hubungan antara Momen Gaya (τ), Momen Inersia (I) dan Percepatan Sudut (α), maka kita dapat menganlogikan dengan menerapkan hukum Newton II translasi, yaitu :
∑ 𝐹 = 𝑚
. 𝑎
𝐹 = 𝑚 . 𝑎
𝐹 = 𝑚 . (𝑟. 𝛼)
𝐹. 𝑟 = 𝑚
. 𝑟 (𝑟. 𝛼)
𝐹. 𝑟 = 𝑚 . 𝑟2. 𝛼
Diperoleh:
disebut Hukum Newton
II Gerak rotasi
Dimana :
τ = Momen Gaya (N.m)
I = Momen Inersia (kg.m2)
α = Percepatan Sudut (rad/s2)
Sebagai bahan latihan silahkan coba selesaikan soal latihan dibawah ini!
1. Bangun persegi ABCD berikut
dengan sisi sisi 20 √2 cm bekerja gaya F sebesar 20 N seperti pada gambar.
Besarnya torsi F dengan poros
di titik A adalah ...

2. Gambar berikut adalah sebuah batang yang ditarik
dengan gaya. Momen gaya terhadap titik O adalah . . . .
3.
Perhatikan
gambar!
Jika massa
batang diabaikan Hitung momen gaya terhadap B!
a. Demikianlah Sobat bloghalamansekolah.blogspot.com/ pembahasan mengenai Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar #Part1. semoga bermanfaat. suport terus blog ini dengan klik follow & Share jika ulasan ini bermanfaat dan untuk memperoleh kabar materi lainnya. Terima kasih sudah berkunjung dihalaman ini.