Kamis, 12 Agustus 2021

 FUNGSI DAN TUJUAN MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

 

Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan transcience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi dan ekonomi. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain. Kemudian, dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem, manajemen dan ekonomis

 

A.        FUNGSI

Kehidupan dan berkehidupan manusia membutuhkan keterampilan tangan untuk memenuhi standar minimal dan kehidupan sehari[1]hari sebagai kecakapan hidup. Keterampilan harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain serta mempunyai nilai kemanfaatan yang sesungguhnya. Maka, pelatihan berkarya dengan menyenangkan harus dimulai dengan memahami estetika (keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya. Pelatihan mencipta, memproduksi dan memelihara karya dalam memperoleh nilai kebaruan (novelty) akan bermanfaat untuk kehidupan manusia selanjutnya.

Prinsip mencipta, yaitu memproduksi (membuat) dan mereproduksi (membuat ulang) diharapkan meningkatkan kepekaan terhadap kemajuan zaman sekaligus mengapresiasi teknologi kearifan lokal yang telah mampu mengantarkan manusia Indonesia mengalami kejayaan di masa lalu.

Oleh karenanya, pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di tingkat sekolah lanjutan atas didahului dengan wawasan tentang kearifan lokal di lingkungan sekitar menuju teknologi terbarukan. Pembelajaran dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun teori yang ada melalui studi perorangan, kelompok maupun projek agar memberi dampak kepada pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui eksplorasi alami maupun buatan (artificial) ini akan memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan pelajaran.

Sumber: Kemdikbud, 2016 Gambar 1.2 Proses Penciptaan Karya

B.        TUJUAN

Tujuan Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut:

1.  Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis.

2.    Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan teknologis.

3. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip kreatif, ergonomis, higienis, tepat[1]cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan.

4. Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan maupun landasan pengembangan ber[1]dasarkan teknologi kearifan lokal maupun teknologi terbarukan.

5. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis dan berwawasan lingkungan


 


 

 

 

 

 

 

 

 

METODE ILMIAH

METODE ILMIAH DALAM FISIKA



Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan para ilmuwan dalam memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam penelitian. Sedangkan Penelitian sendiri adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Metode ilmiah merupakan rangkaian dan tahapan yang sistematis didalam penelitian secara berkesinambungan, terkumpul, analitis yang pada akhirnya akan melahirkan berbagai teori yang dapat menjelaskan serta meramalkan fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan disekeliling kita.

Syarat-syarat Dalam Penulisan Gunakan Metode Ilmiah

Ada beberapa syarat yang dibutuhkan dalam penulisan dalam penelitian dengan menggunakan metode ilmiah, diantaranya ;

a)   Sistematis, artinya unsur-unsur yang terdapat dalam metode ilmiah harus tersusun dalam urutan yang logis; 

b)   Konsisten, terdapat kesesuaian diantaranya unsur-unsurnya. Misalnya tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan;

c)  Operasional, yang berarti metode ilmiah dapat menjelaskan bagaimana penelitian tersebut dilakukan.

d)     Sesuai Fakta, Yang pasti setiap tahapan dari metode ilmiah harus bisa tertangkap oleh akal atau data yang terbukti dan sudah menjadi suatu kenyataan

e)       Analitik, artinya Sebaiknya setiap metode dipaparkan lebih detail supaya setiap metode bisa saling berhubungan.

f)         Tanpa Prasangka, artinya setiap tahapan dari metode ilmiah harus memberikan hasil yang memang sesuai dengan keadaan. Meskipun ada hipotesis, namun hipotesis tersebut tidak jauh terhadap fenomena yang ada.

g)      Prasangka, artinya yang salah yaitu ketika peneliti berhipotesis jika fenomena sakit perut murid SD terjadi karena jadwal pelajaran sekolah yang penuh selama sehari, tanpa ada observasi, penelitian & pengematan mendalam dengan mempertimbangkan variable atau factor lain yang bisa saja terjadi.

h)    Objektif, artinya yang mana haruslah melibatkan pengukuran secara objektif tanpa adanya pengaruh dari pandangan sendiri.

 

Langkah-langkah dalam Metode Ilmiah


Dalam langkah awal saat akan melakukan penelitian yaitu melakukan perencanaan. Hal ini, tentu saja suatu perencanaan ini menjadi sangat penting supaya menghasilkan keberhasilan suatu eksperimen atau penelitian. Adapun Langkah-langkah dalam metode ilmiah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:



1.      Merumuskan masalah

Penelitian dimulai dengan cara merumuskan masalah. Akar dari suatu kerja dan kajian ilmiah sendiri adalah karena adanya suatu masalah. Masalah adalah sesuatu yang perlu diteliti agar dapat memperoleh jawaban dari suatu pertanyaan. Rumusan pertanyaan ini harus dicari jawabannya dengan cara melakukan eksperimen dan analisis.

2.      Hipotesis

Kemudian Sobat https://bloghalamansekolah.blogspot.com/ dapat mengajukan jawaban sementara. Hipotesis ini harus logis dan berdasarkan fakta.

 

3.         Menetapkan variabel penelitian,

Ada tiga jenis variable yang perlu peneliti ketahui, diantaranya adalah;

1)  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono, 2009: 39). Penyebutan variabel bebas sering juga disebut sebagai stimulus/ prediktor/antecendent/ eksogen/independen.

2)   Variabel kontrol adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi dan digunakan sebagai salah satu cara untuk mengontrol, meminimalkan, atau menetralkan pengaruh aspek tersebut.

3)   Variabel terikat/bergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat juga biasa disebut sebagai variabel dependen atau output/kriteria/ konsekuen/endogen.

4.         Menetapkan prosedur kerja dan melaksanakan penelitian

Dalam menetapkan urutan langkah kerja, sebaiknya dibuat ringkas tetapi bisa menggambarkan dengan tepat pekerjaan yang perlu dilakukan. Sebaiknya langkah kerja dibuat dengan bentuk diagram alir..

5.        Mengumpulkan data

Hasil penelitian bisa berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitattif merupakan data yang diperoleh menggunakan analitis alat indra yang ada dalam tubuh kita, tanpa menggunakan alat ukur dan tidak dapat dinyatakan dengan angka. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh melalui pengamatan denngan alat ukur dilaboaratorium dan dapat dinyatakan dengan angka, sehingga  bisa mendapatkan data secara akurat.

6.        Mengolah serta menganalisis data

Grafik dan tabel adalah alat yang bermanfaat dalam menyusun hingga menganalisis data. Grafik dan tabel akan menampilkan seperti apa variabel terikat berubah menjadi respon terhadap perubahan dari variabel bebas. Selain itu, analisis data juga bisa dilakukan dengan program komputer.

7.        Membuat kesimpulan

Dalam menyusun kesimpulan, peneliti perlu memutuskan data yang dikumpulkan memang mendukung hipotesis atau sebaliknya.

8.        Mengkomunikasikan hasil penelitian

Hasil penelitian perlu disosialisasikan, hal ini menjadi sangat penting dilakukan supaya hasil penelitian ini bisa diketahui oleh pihak lain, agar bisa dikritisi, diteliti ulang atau dijadikan sebegai rujukan pemecahan masalah pada kasus yang sama.

 

 

 


Selasa, 27 Juli 2021

MEMAHAMI KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

 


A. Pengertian Kewirausahaaan

Sebelum kita memahami betul tentang apa itu kewirausahaan, kita harus mengetahui definisi dari kata dasarnya, yaitu “wirausaha”.

Kata “wirausaha” berasal dari gabungan kata wira dan usaha.

Didalam Kamus Bahasa Indonesia, “wira” berarti; pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.  Sedangkan kata “usaha” berarti; bekerja, berbuat amal, perbuatan untuk mencapai sesuatu.

Secara umum, pengertian kewirausahaan adalah suatu sikap atau kemampuan seseorang dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki keunikan yang dibuat secara kreatif dan inovatif yang memberikan manfaat bagi orang lain dan memiliki nilai tambah.

Istilah “wirausaha” umumnya dipakai dalam kegiatan bisnis. Dalam hal ini, wirausaha merujuk pada pada konsep membangun, mengembangkan, dan mengelola usaha bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan mengambil beberapa risiko di dunia usaha.

Jadi menurut asal katanya tersebut, wirausaha adalah seorang pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

B. Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Untuk memahami apa arti kewirausahaan, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

1. Joko Untoro

Menurut Joko Untoro, pengertian kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

2. Eddy Soeryanto Soegoto

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, pengertian kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.

3. Soeharto Prawiro

Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.

4. Peter Drucker

Menurut Peter Drucker, pengertian kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.

5. Thomas Zimmerer

Menurut Thomas Zimmerer, entrepreneurship adalah sebuah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis.

C. Istilah Lain Dari Kewirausahaan

Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda .Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya.

Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; 

swa : berarti sendiri atau mandiri; 

sta : berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri.

Dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.

D. Karakteristik Kewirausahaan

Puji Hastuti dalam bukunya “Kewirausahaan dan UMKM” (2020), beberapa karakteristik kewirausahaan, yakni:

1. Mempunyai Keberanian dan Daya Kreasi yang Tinggi

Pebisnis yang sukses adalah seseorang yang memiliki keberanian yang tinggi untuk berkreasi. Karena memiliki kreativitas saja tidak cukup untuk menuju kesuksesan berbisnis.

Orang yang memiliki keberanian untuk memulai tidak akan takut dengan resiko kegagalan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Tapi bukan berarti harus berani saja tanpa adanya pertimbangan dan perencanaan yang mumpuni.

Jiwa kewirausahaan tercipta karena timbulnya kepercayaan diri untuk mewujudkan mimpi dan keinginan untuk hidup lebbih baik dan lebih besar.

2. Mempunyai Semangat Tinggi dan Kemauan Keras

Tidak hanya daya kreativitas saja, seorang wirausahawan yang ingin membangun bisnis harus memiliki semangat tinggi dan kemauan keras. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri bahwa apa yang akan dikerjakan akan membawa pada keberhasilan.

Adanya kemauan yang keras membuat seseorang bertekad kuat untuk mewujudkan apa yang diinginkannya.

3. Mempunyai Daya Analisis yang Baik

Seorang wirausaha harus memiliki daya analisis terhadap apa yang sedang dikerjakannya. Misal saja memperhitungkan untung rugi, persaingan, nilai jual barang atau jasa dan kemampuan analisis pasar lainnya.

Hal ini penting dimiliki dalam diri seorang wirausahawan yang sedang menggeluti bisnis, karena betujuan untuk meminimalisir kerugian.

4. Berjiwa Pemimpin dan Tidak Berperilaku Konsumtif

Pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan, baik untuk dirinya sendiri maupun bawahannya. Dalam artian mampu memimpin atau mengendalikan dirinya sendiri dan anggotanya dalam pengambilan keputusan.

Seorang pemimpin tidak seharusnya memiliki perilaku konsumtif, karena pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan.

Dengan jiwa seperti ini, bisnis yang sedang Anda bangun akan semakin berkembang dengan terus memanfaatkan keuntungan sebagai modal untuk bisnis yang lebih besar.

5. Mampu Membuat Keputusan dan Melaksanakannya

Pebisnis yang hebat adalah yang mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat untuk menghasilkan sesuatu. Pebisnis yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah yang memiliki perhitungan dalam setiap keputusannya dalan melaksanakan keputusan tersebut sesuai yang sudah disepakati bersama timnya.

Melaksanakan keputusan dengan cepat meminimalisir hilangnya peluang.

6. Memiliki Pengabdian yang Besar Terhadap Bisnisnya

Jiwa wirausaha dimiliki oleh seseorang yang bisa mengabdikan diriya terhadap pekerjaannya. Pebisnis yang sedang memulai bisnisnya harus mengesampingkan kepentingan-kepentingan yang bisa ditunda demi pekerjaanya.

Meskipun banyak orang mengatakan bahwa bisnis adalah tidak memiliki waktu yang mengikat, namun perlu diketahui bahwa untuk menekuni bisnis justru membutuhkan waktu lebih untuk belajar, memahami dan menjalankan bisnis dengan baik.

Untuk menjadi seorang wirausaha yang dapat dikatakan handal dan profesional jika ia melakukan hal-hal berikut ini:

  • Sangat mengenal dan meyakini produknya
  • Mampu menerima kritik dan saran yang baik dengan tidak berdebat dengan pelanggan maupun calon pelanggan
  • Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan anggotanya maupun pelanggan
  • Bersikap yang santun, jujur dan berani mengambil keputusan
  • Bertanggung jawab jika saja terjadi sesuatu terhadap produk atau jasa dalam bisnisnya yang merugikan pelanggan.

Menurut Munawir Yusuf (1999) Ciri kewirausahaan yaitu :

  • Motivasi berprestasi
  • Kemandirian
  • Kreativitas
  • Pengambilan resiko (sedang)
  • Keuletan
  • Orientasi masa depan
  • Komunikatif dan reflektif
  • Kepemimpinan
  • Locus of Control
  • Perilaku instrumental
  • Penghargaan terhadap uang.



HAKIKAT ILMU FISIKA

 HAKIKAT ILMU FISIKA



Manusia sebagai makhluk Tuhan dilengkapi dengan akal, pikiran, otak dan lain sebagainya sebagai sarana untuk berfikir, menerima, mengkontruksi dan menyimpan segala informasi yang mengenai segala yang tertangkap oleh pancaindera sebagai sebuah pengetahuan (Knowledge). Knowledge dalam Kamus Bahasa Inggris – Indonesia diterjemahkan sebagai; pengetahuan, ilmu pengetahuan, kekuasaan.

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau diakui oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, namun tidak terbatas pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan manusia diperoleh melalui akal pengamatan. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan kecerdasan untuk mengenali obyek atau peristiwa tertentu yang tidak pernah melihat atau rasakan sebelumnya.

Ada berbagai macam pengetahuan dan kepercayaan yang kitatemui di kalangan masyarakat. Mulai dari pengetahuan mitos, tahayul, kepercayaan adat istiadat hingga pengetahuan ilmiah.

Dari Istilah pengetahuan tersebut lahirlah istilah sains. Sains adalah berasal dari bahasa latin yaitu “scientia” yang artinya pengetahuan. Jadi definisi sains ialah suatu cara untuk mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik & melalui berbagai metode saintifik yang terbakukan.

Ilmu sains diklasifikasikan menjadi 2 (dua), diantaranya yaitu :

  • Natural sains / ilmu pengetahuan Alam.
  • Sosial sains / ilmu pengetahuan sosial.
Ilmu Fisika termasuk kedalam Ilmu Penngetahuan Alam, selain Ilmu Kimia dan Ilmu Biologi dan lin sebagainya.

Dalam mempelajari hakikat ilmu fisika, maka perlu dimulai dengan mengetahui pengertian dari ilmu fisika itu sendiri. Ilmu fisika dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki definisi sebagai ilmu yang mempelajari dan membahas mengenai zat dan energi. Yakni mencakup energi panas, cahaya, dan juga bunyi.

Definisi dari ilmu fisika kemudian terus berkembang, dan dikemukakan oleh banyak ahli. Diantaranya adalah :

1. Efrizon Umar 

Menurut pendapat Efrizon Umar, ilmu fisika memiliki definisi sebagai salah satu ilmu yang menjadi ilmu paling dasar dari seluruh ilmu pengetahuan. Sehingga ilmu fisika menjadi ilmu dasar yang penting untuk bisa memahami, mempelajari, dan mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya di berbagai bidang. 

2. Osa Pauliza 

Osa Pauliza kemudian juga menyampaikan pendapatnya terkait pengertian ilmu fisika. Pauliza menyampaikan bahwa ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari sesuatu dan dapat diukur dan kemudian memiliki nilai yang dinyatakan dengan suatu satuan tertentu. Satuan ini berbeda-beda tergantung jenis zat dan benda yang diukur. 

3. Goris Seran D

Goris Seran D juga menyampaikan pengertian dari ilmu fisika. Menurutnya, ilmu fisika adalah salah satu cabang dari IPA dan menjadi salah satu dasar dari perkembangan teknologi maju dan modern seperti sekarang dan di masa yang akan datang. 

4. Ari Damari

Ari Damari kemudian menyampaikan pengertian ilmu fisika sebagai salah satu ilmu yang mempelajari berbagai gejala atau fenomena alam. Sehingga segala sesuatu kejadian dan gejala di alam akan dipelajari secara mendalam di ilmu fisika. Setiap orang kemudian bisa menjelaskan secara ilmiah berbagai fenomena di alam. 

Sejarah Perkembangan Ilmu Fisika 

Setelah mengetahui hakikat ilmu fisika dari segi definisi di atas, maka berikutnya bisa mengenal sejarah lahir dan berkembangnya ilmu fisika yang menjadi dasar dari ilmu pengetahuan lainnya. 

Sejak zaman dulu, orang atau masyarakat suatu daerah dan negara memang dibuat penasaran dengan sifat materi yang ada di bumi. Misalnya, kenapa buah bisa jatuh dari pohon dan kemudian jatuhnya tidak jauh dari pohon tersebut? Kemudian pertanyaan mengenai kenapa setiap materi yang berbeda kemudian memiliki sifat yang berbeda juga? 


Hal-hal atau peristiwa dan juga segala jenis benda di sekitar manusia pada dasarnya menarik minat dari orang-orang di sekitarnya. Sehingga hal ini mendorong lahirnya ilmu dasar dalam ilmu pengetahuan yakni fisika. 

Dilansir dari berbagai sumber, hakikat ilmu fisika terus berkembang sejak masyarakat di Mesir mulai melakukan berbagai penelitian. Kemudian melahirkan banyak sekali ilmu praktis. Ilmu fisika ini yang kemudian digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk membangun piramida. 

Sebab di dalam ilmu fisika akan diketahui proses perhitungan bidang miring dan keuntungan mekanis dari pembangunan piramida. Dua hal ini yang kemudian mendorong dibangunnya piramida yang masuk ke dalam keajaiban di dunia. 

Setelahnya, bangsa Yunani kemudian juga memiliki ketertarikan tinggi dengan ilmu fisika tersebut. Sehingga orang Yunani dikenal luas sebagai masyarakat yang memiliki kekaguman terhadap ilmu fisika. Pada akhirnya adalah lebih banyak ahli atau ilmuwan fisika berasal dari Yunani dan Mesir. 

Teori fisika kemudian terus berkembang, berawal dari abad ke-17, dimana masih banyak teori ilmu fisika yang tergolong salah. Memasuki awal abad ke-17, Galileo Galilei melakukan eksperimen untuk mengetahui lebih detail tentang ilmu fisika. Penelitian yang dilakukan Galileo kemudian menjadi kunci dari metode sains sampai sekarang. 

Pada tahun 1687, Isaac Newton kemudian juga menerbitkan buku bertajuk Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang memiliki arti “Prinsip Matematika dan Filsafat Alam”. Newton kemudian menjadi ahli fisika yang sukses menelurkan banyak sekali teori dan ilmu-ilmu dasar untuk memudahkan proses mempelajari ilmu fisika. 

Misalnya menjadi pencetus dari Hukum Gerak Newton, dan kemudian menjadi pencetus juga untuk Hukum Newton Gravitasi. Sejak kali pertama dirilis dan dipublikasikan, kedua hukum dasar Fisika tersebut masih relevan dan dipelajari sampai sekarang oleh siswa dan mahasiswa.

Teori dan perkembangan hakikat ilmu fisika kemudian masih terus berkembang dan menemukan hal-hal baru di bidang keilmuan fisika tadi. Pada masanya ilmuwan Robert Boyle, Thomas Young, dan lain sebagainya menjadi cikal bakal dari kehadiran ilmuwan fisika dan ahli fisika terbaik di Indonesia dan di seluruh dunia. 

Sifat-Sifat Ilmu Fisika 

Poin selanjutnya yang akan dibahas adalah mengenai sifat-sifat dari ilmu fisika. Adapun yang dimaksud dengan sifat ilmu fisika ini adalah segala sifat materi yang kemudian bisa dilihat secara langsung oleh indra penglihatan, yakni mata. Selain itu ifat fisika juga bisa mengalami perubahan bentuk. 

Misalnya perubahan bentuk dari padat menjadi cair, dari padat menjadi gas, dan cair menjadi gas, dan lain sebagainya. Segala perubahan ini menunjukan ada sifat fisika dari suatu benda yang sedang diperlakukan khusus. Baik itu dihangatkan dipanaskan, dan lain-lain untuk diamati hasilnya seperti apa. 

Sedangkan untuk beberapa sifat dalam ilmu fisika sekaligus memahami lebih mendalam mengenai hakikat ilmu fisika. Adalah sebagai berikut: 

1. Wujud Fisik Zat 

Jenis sifat fisika yang pertama adalah wujud zat, yakni mempelajari mengenai segala wujud zat di alam. Wujud zat ini kemudian dibagi menjadi tiga, yaitu: 

Padat 

Wujud zat yang pertama dalam ilmu fisika adalah padat, yakni wujud zat yang memiliki bentuk dan volume yang tetap. Zat padat tersusun atas partikel yang saling berdekatan dan tersusun teratur, sehingga volume dan bentuknya selalu tetap. 

Cair 

Berikutnya adalah cair, yakni wujud suatu zat yang memiliki bentuk mudah berubah namun volumenya tetap. Partikel yang menyusun zat cair berdekatan namun renggang, tersusun teratur seperti zat padat, namun gaya tariknya lemah. 

Wujudnya mudah berubah dan volume tetap karena partikel di dalam zat cair tidak bisa meninggalkan partikel lainnya. Sehingga meskipun bentuknya mudah berubah namun secara volume akan tetap. 

Gas 

Terakhir adalah gas, yang merupakan salah satu wujud zat dengan sifat bentuk maupun volume yang berubah-ubah. Partikel yang menyusun gas saling berjauhan, tidak teratur, dan gaya tarik antar partikel juga lemah. 

Hal ini membuat bentuk gas mudah berubah karena partikel yang menyusunnya bisa bergerak dengan bebas tanpa terikat. Selain itu volumenya juga menjadi mudah berubah. 

2. Kekeruhan Zat

Sifat fisika yang kedua adalah kekeruhan, atau bisa dikatakan sebagai tingkat keruh tidaknya suatu zat cair. Sebab istilah kekeruhan hanya dimiliki oleh zat cair. Zat cair yang keruh mampu membelokan sinar atau cahaya yang ditembakan ke arahnya, sedangkan yang jernih akan diteruskan. 

3. Titik Didih Zat 

Dalam hakikat ilmu fisika juga terdapat sifat fisika bernama titik didih. Titik didih adalah suhu dari suatu zat cair ketika mendidih (dipanaskan). Beberapa orang mungkin setelah mengetahui definisi titik didih akan dibuat bingung mengenai perbedaannya dengan menguap. 

Jadi, mendidih dan menguap adalah dua hal yang berbeda. Mendidih adalah suhu dimana suatu zat sampai di titik didih. Sedangkan menguap adalah suhu dimana suatu zat berada di bawah titik didih tersebut. Contohnya, baju yang dijemur maka air di dalam kain akan menguap bukan mendidih. 

Namun ketika merebus air di atas kompor maka air tersebut mendidih bukannya menguap. Mendidih tidak mengubah struktur dan volume zat cair. Namun ketika menguap maka terjadi perubahan wujud, yakni dari cair menjadi uap atau gas. 

4. Kelarutan Zat 

Sifat berikutnya adalah kelarutan zat, sering juga disebut dengan istilah larutan. Larutan adalah kondisi dimana terbentuk campuran yang homogen antara dua komponen atau dua zat yang berbeda. Dua zat ini salah satunya berperan sebagai pelarut, dan satunya lagi sebagai zat yang terlarut. 

Zat yang sifatnya pelarut umumnya memiliki jumlah lebih banyak, dan sebaliknya. Pada zat yang berperan sebagai zat terlarut memiliki jumlah yang lebih sedikit. Misalnya saja melarutkan deterjen di dalam seember air, maka jumlah deterjen mungkin hanya satu atau dua sendok makan sedangkan jumlah air bisa satu liter. 

Proses kelarutan juga diketahui dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya: 

  • Suhu, sebab melarutkan zat dalam suhu tinggi lebih cepat dibanding dilarutkan pada zat bersuhu ruang. Contohnya mengaduk gula lebih cepat larut di air hangat dibanding di air dingin. 
  • Volume pelarut, semakin banyak jumlah atau volume zat pelarut maka proses kelarutan menjadi lebih cepat. Misalnya melarutkan satu sendok teh gula pasir ke dalam 100 ml air akan lebih lambat dibanding dilarutkan ke 500 ml air. 
  • Ukuran zat terlarut, sebab semakin besar ukuran zat maka akan semakin sulit untuk larut. Misalnya melarutkan gula pasir di dalam 100 ml air akan lebih cepat dibanding melarutkan gula batu dalam 100 ml air. Sebab ukuran gula batu lebih besar dibanding gula pasir. 
  • Jenis zat terlarut. 
  • Jenis pelarut. 

5. Kekentalan 

Sifat berikutnya di dalam  hakikat ilmu fisika adalah kekentalan atau viskositas. Kekentalan sendiri merupakan ketahanan dari zat cair untuk mengalir, sehingga zat cair yang encer lebih cepat mengalir dibanding zat cair yang kental. Alat untuk mengukur kekentalan zat cair disebut viskometer. 

Cabang Ilmu Fisika Secara Umum 

Ilmu fisika termasuk ilmu dasar dari semua ilmu pengetahuan, dan kemudian memiliki banyak sekali cabang ilmu. Beberapa diantaranya adalah: 

  • Mekanika, merupakan cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari mengenai gerak. 
  • Fisika Kuantum, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai atom dan juga subatom. 
  • Elektronika, merupakan ilmu fisika yang mempelajari mengenai aliran elektron dalam suatu alat. Misalnya pada komputer dan berbagai peralatan elektronik. 
  • Termodinamika, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai energi panas atau perpindahan suhu. 
  • Astronomi, merupakan cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari mengenai perbintangan atau mengenai benda-benda yang ada di angkasa. 
  • Fisika Medis, merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari bidang kedokteran. Pada fisika medis ini akan mempelajari beberapa hal terkait: 
  1. Biomekanika, yaitu mempelajari mengenai gaya dan hukum fluida di dalam tubuh manusia. 
  2. Biooptik, mempelajari tentang organ mata dan juga penggunaan dari berbagai alat optik misalnya kacamata dan lensa kontak. 
  3. Biolistrik, mempelajari mengenai sel lurik pada sel-sel di dalam tubuh. 
  • Optika Geometris, merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya dan berbagai alat yang bisa digunakan untuk membantu penglihatan manusia. 




DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR #PART 6

TITIK BERAT BENDA Hallo sobat blog halaman sekolah pada kegiatan pembelajaran kali ini, kita akan mempelajari tentang keseimbangan benda te...